Kabar Medik
  • Beranda
  • Covid-19
  • Info BPJS Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Tanya Dokter
What's Hot

Dahsyatnya Daun Binahong  Mampu Menjaga Kesehatan Kulit

14 May 2022

Bahaya Makanan Manis untuk Anak-anak

12 May 2022

Bahaya Mie Instan Di Balik Kelezatannya

12 May 2022
Facebook Twitter Instagram
Kabar Medik
  • Beranda
  • Covid-19
  • Info BPJS Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Tanya Dokter
Facebook Twitter Instagram
Kabar Medik
Home»Health»Apa itu Afasia dan Bagaimana Pencegahannya
Health

Apa itu Afasia dan Bagaimana Pencegahannya

By KabarMedik30 October 20215 Mins Read
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr WhatsApp VKontakte Email
Afasia adalah gangguan komunikasi yang disebabkan oleh kerusakan pada otak.
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Kabarmedik.com – Umumnya penderita afasia akan keliru dalam memilih dan merangkai kata-kata menjadi sebuah kalimat yang benar. Akan tetapi, kondisi ini tidak memengaruhi tingkat kecerdasan dan daya ingat penderitanya. Afasia dapat terjadi secara tiba-tiba setelah Anda mengalami stroke atau cedera kepala. Namun, afasia juga dapat terjadi secara bertahap jika disebabkan oleh tumor otak atau demensia.

Afasia adalah gangguan komunikasi yang disebabkan oleh kerusaGangguan ini dapat memengaruhi kemampuan berbicara dan menulis, serta kemampuan memahami kata-kata saat membaca atau mendenga.

Penyebab Afasia

Afasia bukan suatu penyakit, melainkan gejala yang timbul dari adanya kerusakan di bagian otak yang mengatur bahasa dan komunikasi.

Salah satu penyebab kerusakan otak yang paling sering memicu afasia adalah stroke. Saat mengalami stroke, tidak ada aliran darah ke otak yang menyebabkan kematian sel otak atau kerusakan di bagian otak yang bekerja memproses bahasa. Sekitar 25–40% penderita stroke akan menderita afasia.

kerusakan otak akibat cedera kepala, tumor otak, atau ensefalitis juga dapat menyebabkan afasia. Pada kasus-kasus ini, biasanya afasia akan disertai dengan gangguan lain, seperti gangguan daya ingat dan gangguan kesadaran.

14 ASN Ikut Seleksi PJPT, Satu Peserta dari Luar Kota Langsa

Selain itu, afasia dapat terjadi akibat penyakit yang menyebabkan penurunan fungsi sel-sel otak, misalnya demensia dan penyakit Parkinson. Pada kondisi ini, afasia akan berkembang secara bertahap seiring dengan perkembangan penyakit.

Gejala Afasia

Gejala afasia dapat berbeda-beda, tergantung pada bagian otak yang rusak, serta tingkat kerusakan yang terjadi. Berdasarkan gejala yang muncul, afasia dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Afasia Wernicke (reseptif)

Afasia Wernicke dikenal dengan sebutan afasia reseptif atau afasia sensorik. Afasia Wernicke biasanya disebabkan oleh kerusakan otak di bagian kiri tengah. Pada afasia ini, penderita akan kesulitan memahami atau memahami kata-kata yang didengar atau dibaca. Akibatnya, penderita akan mengeluarkan kalimat atau kata-kata yang juga sulit dipahami lawan bicaranya.

  • Afasia Broca (ekspresif)

Pada afasia Broca atau afasia ekspresif atau motor aphasia, penderita tahu apa yang ingin disampaikan kepada lawan bicara, tetapi kesulitan dalam mengutarakannya. Afasia Broca biasanya disebabkan oleh kerusakan otak di bagian kiri depan.

  • Afasia global

Afasia global merupakan afasia paling berat dan biasanya terjadi ketika seseorang baru saja mengalami stroke. Afasia global biasanya disebabkan oleh kerusakan yang luas pada otak. Penderita afasia global akan kesulitan bahkan tidak mampu membaca, menulis, serta memahami kutipan orang lain.

  • Afasia progresif primer

Kondisi ini menyebabkan penurunan kemampuan membaca, menulis, berbicara, dan memahami percakapan, yang terjadi secara perlahan. Afasia progresif primer jarang terjadi dan sulit ditangani.

  • afasia anomik

Penderita afasia anomik atau anomia sering kali mengalami kesulitan dalam memilih dan menemukan kata-kata yang tepat ketika menulis dan berbicara.

Kapan harus ke dokter

Karena afasia merupakan gejala dari kondisi yang lebih serius, segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala di atas. Pemeriksaan dokter diperlukan untuk mencegah kondisi memburuk dan mecegah komplikasi.

Diagnosa Afasia

Untuk mendiagnosis afasia, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien serta riwayat kesehatan pasien dan keluarganya, baik secara langsung kepada keluarga yang mendampingi pasien.

Baca Juga :

Sekda Aceh Ingatkan Kepala Sekolah Percepat Akselarasi Vaksin Covid-19 Untuk Siswa

Setelah itu, akan dilakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh termasuk pemeriksaan sistem saraf.

Untuk memastikan diagnosis, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang di bawah ini:

  • komunikasi penilaian
  • Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengukur kemampuan pasien dalam menulis, membaca, berbicara, memahami percakapan, dan ekspresi verbal.
  • Otak Pemindaian
  • Pemindaian bertujuan untuk mendeteksi adanya kerusakan pada otak dan seberapa parah kerusakan tersebut. Pemindaian bisa dilakukan dengan MRI, CT scan, atau memakai tomografi emisi positron (PET scan).

Pengobatan Afasia

Pengobatan afasia tergantung pada jenis afasia, bagian otak yang rusak, penyebab kerusakan otak, serta usia dan kondisi kesehatan pasien. Jika kerusakan otak tergolong ringan, afasia dapat membaik dengan sendirinya. Jika kondisinya cukup berat, pengobatan dapat dilakukan dengan beberapa metode berikut:

Terapi wicara

Sesi terapi wicara dan bahasa bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berbicara. Sesi terapi ini harus dilakukan secara rutin. Terapi wicara dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi seperti program komputer atau aplikasi. Terapi ini disarankan untuk penderita afasia akibat stroke.

Obat-obatan

Beberapa jenis obat juga dapat diberikan oleh dokter untuk membantu menangani afasia. Obat-obatan yang diberikan biasanya bekerja dengan hujan aliran darah ke otak, mencegah berlanjutnya kerusakan otak, serta menambah jumlah senyawa kimia yang berkurang di otak.

Operasi

Prosedur operasi juga dapat dilakukan jika afasia disebabkan oleh tumor otak. Operasi bertujuan untuk mengangkat tumor di otak. Prosedur ini diharapkan akan membantu mengatasi afasia.

Komplikasi Afasia

Karena memengaruhi kemampuan berkomunikasi, afasia dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari penderitanya, termasuk dalam hal pekerjaan dan hubungan pribadi. Jika tidak ditangani dengan baik, afasia juga dapat menyebabkan munculnya gangguan, depresi, dan perasaan gelisah.

Pencegahan Afasia

Belum ada cara pasti untuk mencegah terjadinya afasia. Langkah terbaik yang dapat dilakukan adalah mencegah kondisi yang dapat menyebabkan afasia. Pencegahan tersebut dapat dilakukan dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti:

  • Berhenti merokok
  • konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan
  • berat badan agar tetap ideal dan terhindar dari obesitas
  • melakukan olahraga secara teratur setidaknya 30 menit setiap hari
  • Menjaga pikiran tetap aktif, misalnya dengan membaca atau menulis

 

 

 

 

Sumber : alodokter.com

Post Views: 177
afasia gangguan berkomunikasi Gangguan Otak Terapi wicara
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr WhatsApp Email
Previous ArticleParkinson Penyakit yang Berbahaya?
Next Article Pelihara Hewan Berbulu Tingkatkan Kesehatan Usus si Kecil, Benarkah?

Related Posts

Dahsyatnya Daun Binahong  Mampu Menjaga Kesehatan Kulit

14 May 2022

Bahaya Makanan Manis untuk Anak-anak

12 May 2022

Bahaya Mie Instan Di Balik Kelezatannya

12 May 2022

Jenis Makanan untuk Meredakan Flu

12 May 2022

Comments are closed.

Demo
Pilihan
Don't Miss
Gaya Hidup

Dahsyatnya Daun Binahong  Mampu Menjaga Kesehatan Kulit

14 May 2022

Kabarmedik.com – Daun binahong terkenal sering dijadikan bahan ramuan berbagai obat alami. Pasalnya, daun binahong…

Bahaya Makanan Manis untuk Anak-anak

12 May 2022

Bahaya Mie Instan Di Balik Kelezatannya

12 May 2022

Jenis Makanan untuk Meredakan Flu

12 May 2022
Tentang Kami
Tentang Kami

KabarMedic.com merupakan media online yang menyajikan informasi dunia kesehatan untuk membantu memberikan solusi kesehatan kamu dan keluarga.

Kami menerima segala bentuk kerjasama berdasarkan kesepakatan keduabelah pihak.

Hubungi kami di: kabarmedik@gmail.com
Kontact: +62

Our Picks
Ads
Facebook Twitter Instagram
  • Tentang Kami
  • Events
  • Tim Kami
  • Iklan
  • Jobs
  • Alamat Kami
© 2022 KabarMedik.Com: Informasi Medis Terkini Manajemen Aceh Satu.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.