Kabarmedik.com – Hepatitis C adalah penyakit menular yang menyebabkan peradangan atau infeksi pada hati dan dapat bersifat akut maupun kronis.
Penyebab
Berdasarkan Healthline, virus hepatitis C dapat ditularkan melalui kontak darah dengan seseorang yang terinfeksi atau cara lain seperti:
- Transplantasi organ atau transfusi darah
- Berbagi barang pribadi seperti pisau cukur atau sikat gigi
- Disuntik dengan jarum yang tidak steril
- Melahirkan, virus dapat menular dari ibu dengan hepatitis C ke bayi
- Kontak seksual yang melibatkan pertukaran darah dengan penderita hepatitis C
- Mendapatkan tato atau tindik dengan peralatan tidak steril
Perlu diketahui, hepatitis C tidak dapat ditularkan melalui kontak fisik seperti berbagi makanan dan minuman, berpelukan, ciuman, batuk, atau gigitan nyamuk.
Gejala
Melansir Medical News Today, gejala dari hepatitis C dapat dibedakan berdarkan tingkat keparahannya, yaitu:
-
- Gejala akut
Pada tahap ini, gejala yang muncul akan mirip dengan infeksi virus lainnya.
-
-
- Demam
- Kelelahan
- Sakit perut
- Kehilangan selera makan
- Mual atau muntah
- Urine gelap
- Nyeri sendi
- Penyakit kuning
- Kulit dan bagian putih mata menguning
-
-
- Gejala kronis
Tahapan ini dapat terjadi ketika tubuh tidak dapat membersihkan virus. Pada kebanyakan kasus, hepatitis C kronis tidak menimbulkan gejala apapun atau gejala umum. Kemungkinan Anda akan mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan ke dokter. Oleh karena itu, segera hubungi dokter Anda jika mengalami gejala atau kecurigaan terpapar virus untuk penanganan yang tepat dan mencegah terjadinya komplikasi lain.
Komplikasi
Dilansir dari Healthline, hepatitis C yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi seperti:
- Kerusakan hati
- Penyakit hati kronis
- Sirosis, atau jaringan parut hati
- Gagal hati
- Kanker Hati
Diagnosis
Mengutip Medical News Today, terdapat jenis-jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis kondisi hepatitis B, meliputi:
- Tes darah sederhana, mencari antibodi hepatitis C dalam darah
- Tes RNA hepatitis C, mendeteksi virus dalam darah
- Tes genotipe, mendeteksi jenis virus hepatitis
- Pemindaian ultrasound, mencari kerusakan hati dan tingkat keparahannya
- Biopsi hati, pengambilan sampel kecil dari jaringan hati yang dilakukan jika tes lainnya tidak memberikan informasi yang cukup
Perawatan
Pada dasarnya, tidak semua penderita hepatitis C memerlukan pengobatan. Umumnya kondisi ini dapat pulih dengan sendirinya tergantung dengan sistem kekebalan tubuh yang dimiliki. Namun, berdasarkan Healthline, perawatan hepatitis C juga dapat dilakukan dengan:
- Resep obat antivirus
- Transplantasi hati
Oleh karena itu, diagnosis yang tepat akan membantu dokter menentukan jenis perawatan yang paling efektif untuk Anda.
Baca Juga : RATAPAN KSATRIA ANAK KOPELMA
Pencegahan
Melansir Medical News Today, tidak terdapat vaksin untuk hepatitis C. Oleh karena itu, Anda harus menghindari paparan virus untuk mencegah infeksi dengan cara berikut:
- Jika memungkinkan, berhenti menggunakan perawatan obat yang melibatkan suntikan
- Jaga kebersihan diri dan lingkungan
- Berhenti merokok
- Jaga berat badan yang sehat dan ideal
- Hindari alkohol
- Obati kondisi medis yang Anda derita dengan baik
Selain itu, jika telah positif sebagai penderita hepatitis C, Anda dapat mencegah penularannya ke orang lain dengan:
- Tidak berbagi jarum obat atau bahan obat lainnya
- Menggunakan sarung tangan saat menyentuh luka terbuka orang lain
- Memberi tahu ahli tato atau penindik kondisi Anda untuk memastikan mereka menggunakan alat steril dan tinta yang belum dibuka
- Hindari berbagi barang pribadi seperti sikat gigi, pisau cukur, dan gunting kuku
- Menggunakan pengaman selama aktivitas seksual.
Sumber :kompas.com/