Kabarmedik.com – Minum air garam diklaim bisa menjaga kesehatan organ paru-paru. Namun, apa benar manfaat minum air garam bisa menyehatkan paru? Paru-paru yang tidak dijaga kesehatannya dapat berisiko terkena berbagai penyakit. Infeksi berbahaya yang dapat menyerang paru, misalnya pneumonia.
Melansir Mayo Clinic, pneumonia merupakan penyakit infeksi paru-paru yang dapat menyebabkan kantung paru-paru (alveoli) terisi cairan atau nanah. Kondisi ini menyebabkan penderitanya mengalami batuk berdahak, demam, meriang, dan bahkan kesulitan bernapas. Umumnya, penyebab pneumonia adalah infeksi oleh bakteri, virus, dan jamur yang masuk ke paru-paru.
Medco E&P Gelar Program Pemberian Gizi Tambahan Masyarakat di Aceh Timur
Pengobatan dengan bahan-bahan rumahan seperti air garam dikatakan baik untuk kesehatan paru-paru. Melansir berbagai sumber, saat tenggorokan sakit, terdapat lendir di tenggorokan yang dapat memicu batuk dan iritasi. Berkumur atau minum air garam hangat diklaim bisa menghilangkan lendir atau kuman di tenggorokan. Dengan cara ini, radang dianggap akan mereda dan pernapasan lebih lega.
Namun, nyatanya minum air garam bukan pengobatan yang tepat untuk mengatasi masalah paru-paru. “Saya rasa ini bisa dikatakan mitos. Minum air garam belum terbukti untuk menunjang kesehatan paru. Jadi, jangan dikonsumsi dengan dalih agar paru sehat, ya,” ujar Dokter Alvin Nursalim. “Malah, jika minum air garam dan memiliki tekanan darah tinggi, akan mempersulit mengontrol tekanan darahnya,” lanjutnya. Menurut Cleveland Clinic, AS, asupan garam berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Kondisi ini bisa membuat pembuluh darah kaku dan menyempit.
Akibatnya, aliran darah dan oksigen yang menuju organ-organ vital menurun. Hal ini membuat jantung berusaha lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh. Dampak buruknya, tekanan darah bisa meningkat. Ahli jantung dr. Luke Laffin dari Cleveland Clinic mengatakan tekanan darah yang meningkat, terutama dalam jangka waktu lama, akan memberikan ketegangan luar biasa pada jantung.
BACA JUGA : 10 Tahun Tinggal di Rumah Lapuk, Rumah Zainuddin Akhirnya Dibedah Patransip
Kondisi tersebut dapat berujung pada melemahnya otot jantung (gagal jantung). Bila Anda terkena pneumonia, beberapa pengobatan yang disarankan American Lung Association, yaitu aspirin, obat antiinflamasi nonsteroid (seperti ibuprofen atau naproxen), atau asetaminofen untuk mengatasi demam. Aspirin tidak diperuntukkan bagi anak-anak. Pemilihan dan dosis obat harus didasari resep dokter. Untuk membantu mengatasi batuk, penanganan paling aman adalah minum banyak air putih agar dahak lebih mudah hilang. Hindari minum obat batuk tanpa rekomendasi dokter.
Sumber : jpnn.com