KABARMEDIK.COM | SABANG – Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh, Neni Fajar mengajak Puskesmas di Kota Sabang untuk lebih aktif dalam mengelola pasien penyakit kronis yaitu yang menderita penyakit Diabetes Miletus (DM) dan Hipertensi melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Hal ini disampaikan pada kegiatan Monitoring Dan Evaluasi (Monev) Kapitasi Berbasis Kinerja (KBK) Triwulan II Tingkat Kota Sabang, Kamis (19/8) di Sabang.
“Salah satu indikator untuk tercapainya KBK di Puskesmas adalah Rasio Peserta Prolanis (Pengelolaan Penyakit Kronis-red) Terkendali, khusus untuk Kota Sabang Rasio Peserta Prolanis Terkendali belum tercapai yang seharusnya 5%. Oleh karena itu kami berharap agar Puskesmas lebih giat untuk memantau kesehatan pasien dengan menerapkan upaya promotif dan preventif agar penyakit pasien prolanis ini terkendali,” ucap Kepala BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh Neni Fajar dalam paparan materinya.
Neni menambahkan, indikator lainnya dalam pencapaian KBK adalah tercapainya Angka Kontak dimana pada Angka Kontak tersebut terdapat kunjungan sehat dan kunjungan sakit yang harus diinput oleh petugas puskesmas ke dalam Aplikasi P-Care sehingga pendataan menjadi tertib yang akan berpengaruh kepada pencapaian KBK.
“Harapan kami adalah agar FKTP dapat mengendalikan rasio rujukan sehingga pelayanan yang diberikan efektif dan efisien terutama rujukan non spesialistik serta FKTP secara Realtime dapat melakukan penginputan data pada Aplikasi Pcare,” harap Neni.
Sementara itu, Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer (PMP) BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh Zahlina menambahkan pentingnya bagi FKTP untuk patuh dan konsisten menjalankan Perjanjian Kerja Sama yang telah ditandatangani diawal tahun sebelum kerja sama ini berjalan. Menurut Zahlina dengan monitoring kepatuhan dan penilaian indikator kepatuhan FKTP terhadap Perjanjian Kerja sama diharapkan FKTP dapat meningkatkan mutu pelayanan kepada Peserta Jaminan Kesehatan.
Disisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Kota Sabang, Firdian Syah mengatakan berdasarkan hasil monev hari ini nantinya akan ditindaklanjuti agar KBK dipuskesmas dapat tercapai dengan baik.
“Hasil monev KBK ini tentunya menjadi PR bagi kami untuk meningkatkan kinerja agar tercapainya beberapa indikator yang ada didalam KBK dan dimohonkan kepada seluruh unsur puskesmas untuk menindaklanjutinya. Selanjutnya hal tersebut menjadi sebuah tantangan bagi kami dalam meningkatkan hasil KBK, terutama dalam masa pandemi seperti sekarang,” kata Firdian.
Terkait dengan hasil Rasio Peserta Prolanis Terkendali yang masih sangat rendah di Kota Sabang, Firdian meminta kepada BPJS Kesehatan untuk dapat melakukan sosialisasi kembali mengenai inovasi dari BPJS Kesehatan Cabang Banda Aceh yaitu Aplikasi PATROLI untuk mengontrol pasien-pasien dengan penyakit kronis yang terkendali.(rq)