Kabar Medik
  • Beranda
  • Covid-19
  • Info BPJS Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Tanya Dokter
What's Hot

Dahsyatnya Daun Binahong  Mampu Menjaga Kesehatan Kulit

14 May 2022

Bahaya Makanan Manis untuk Anak-anak

12 May 2022

Bahaya Mie Instan Di Balik Kelezatannya

12 May 2022
Facebook Twitter Instagram
Kabar Medik
  • Beranda
  • Covid-19
  • Info BPJS Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Tanya Dokter
Facebook Twitter Instagram
Kabar Medik
Home»Gaya Hidup»Diare pada Anak dan Langkah Tepat dalam Menyikapinya

Diare pada Anak dan Langkah Tepat dalam Menyikapinya

  • KabarMedik
  • December 1, 2021
  • 10:04 am

Kabarmedik.com –  Diare pada anak merupakan kondisi yang tidak bisa dianggap sepele karena dapat memicu komplikasi, sehingga dibutuhkan penanganan yang cepat agar kondisinya tidak memburuk. Oleh karena itu, orang tua perlu benar-benar memahami kondisi ini dan mengatahui apa yang perlu dilakukan saat anak diare.

Tidak berbeda dengan diare pada umumnya, diare pada anak juga ditandai dengan frekuensi buang air besar lebih sering dan feses yang terlihat lebih encer. Ada kalanya anak yang terkena diare juga mengalami mual, muntah, demam, nyeri perut, dan tubuhnya terasa lemas.

Kondisi lingkungan yang tidak bersih, kebiasaan tidak mencuci tangan, dan konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit adalah beberapa hal yang turut berperan dalam menyebabkan anak terkena diare. Kondisi lain, seperti alergi, intoleransi makanan, keracunan, dan gangguan pencernaan juga bisa menyebabkan diare pada anak.

Langkah Mengatasi Diare pada Anak

Diare ringan yang terjadi pada anak biasanya tidak berlangsung lama dan dapat ditangani di rumah. Meski demikian, memantau kondisi anak dengan saksama adalah hal yang penting untuk memastikan kondisinya tidak memburuk.

Nah, ada beberapa langkah yang dapat Bunda lakukan saat Si Kecil menunjukkan tanda-tanda diare, yaitu:

  1. Perhatikan asupan cairan untuk mencegah dehidrasi

Salah satu hal penting dalam penanganan diare pada anak adalah mengganti cairan tubuh yang hilang akibat terlalu sering buang air besar dan muntah. Hal ini perlu dilakukan agar anak terhindar dari dehidrasi. Perlu diketahui bahwa dehidrasi pada anak adalah komplikasi diare yang patut diwaspadai.

Untuk bayi yang terkena diare, berikan ASI lebih sering dari biasanya. Jika biasanya Bunda menyusui setiap 2 jam, kini berikan ASI setiap jam sesuai kebutuhan Si Kecil. Hal ini penting dilakukan agar kebutuhan nutrisinya tetap terjaga dan mencegahnya kekurangan cairan.

Untuk anak-anak, penting memberinya cairan rehidrasi oral, seperti oralit. Hal ini karena pemberian air putih saja tanpa kandungan gula atau elektrolit, tidak bisa dikatakan sebagai asupan yang ideal.

Oralit terdiri dari campuran air dengan gula dan garam yang berfungsi untuk menggantikan gula, elektrolit, dan mineral penting lainnya yang hilang akibat diare pada anak.

  1. Antisipasi malnutrisi dengan makanan yang sehat

Bunda dianjurkan terus memberi Si Kecil makanan seperti biasa. Berikan makanan dalam porsi kecil, tetapi lebih sering jika Si Kecil bisa menghabiskannya.

Meski begitu, Bunda juga harus berhati-hati dalam memberi makanan atau minuman, sebab beberapa di antaranya dapat membuat diare berlangsung lebih lama. Contohnya adalah susu. Sebagian anak bisa saja mengalami intoleransi laktosa atau alergi susu. Jika diberikan susu, diare akan menjadi semakin parah.

Seorang Bocah Tewas Setelah Terlindas Truk Tangki di Aceh Selatan

Pilihan makanan yang dapat diberikan adalah makanan yang dapat dicerna dengan mudah oleh tubuh anak, seperti nasi putih, pisang, serta rebusan daging ayam. Hindari memberi makanan yang mengandung terlalu banyak lemak, gula, atau makanan pedas.

Hindari pula makanan berserat tidak larut, seperti tomat, seledri, mentimun, bayam, brokoli, kacang, wortel, dan gandum utuh. Jenis-jenis makanan tersebut justru dapat menyebabkan diare pada anak semakin parah.

  1. Jangan berikan obat-obatan dahulu dan kenali kapan harus ke dokter

Hindari memberi Si Kecil obat antidiare sebelum berkonsultasi dengan dokter anak. Bunda disarankan untuk segera memeriksakan Si Kecil ke dokter bila diare berlangsung lebih dari 3 hari dan disertai dengan gejala atau tanda berikut ini:

    • Terlihat lemas atau tidak aktif
    • Tidak mengeluarkan air mata saat menangis
    • Penurunan kesadaran atau lebih sering tidur dan sulit dibangunkan
    • Tidak buang air kecil selama 6 jam
    • Mata terlihat cekung
    • Sesak napas atau napas tampak cepat dan dalam
    • Disertai muntah yang bercampur darah atau cairan kuning/hijau
    • Demam tinggi
    • Muncul ruam pada tubuh
    • Adanya darah pada tinja

Bila Si Kecil mengalami diare, Bunda harus memastikan bahwa ia tidak mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi. Dehidrasi merupakan salah satu komplikasi diare pada anak yang dapat meningkatkan risiko kerusakan otak, kejang, dan bahkan kematian.

Apabila diare tidak membaik setelah perawatan di rumah atau justru memburuk dan muncul tanda-tanda di atas, segera bawa anak ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

 

 

Sumber : alodokter.com

Post Views: 194
PrevSebelumnyaVitamin D3: Ini Manfaat dan Kegunaannya Bagi Tubuh
SelanjutnyaCara Mengatasi Intoleransi MakananNext
Rubrik ini diasuh oleh dr. Liza Fathia. Bagi yang ingin berkonsultasi, baik tengtang kesehatan fisik dan psikis, dapat mengirimkan pertanyaan melalui form dibawah ini.

"Setiap informasi dan data yang anda berikan menjadi kerahasiaan pasien sesuai dengan undang-undang yang berlaku."

Ingin Berkonsultasi?

Informasi Lainnya
  • Dahsyatnya Daun Binahong  Mampu Menjaga Kesehatan Kulit
  • Bahaya Makanan Manis untuk Anak-anak
  • Bahaya Mie Instan Di Balik Kelezatannya
  • Jenis Makanan untuk Meredakan Flu
  • Obat Batuk Berdahak yang Aman Dikonsumsi
Daun binahong
Gaya Hidup

Dahsyatnya Daun Binahong  Mampu Menjaga Kesehatan Kulit

Kabarmedik.com – Daun binahong terkenal sering dijadikan bahan ramuan berbagai obat alami. Pasalnya, daun binahong menyimpang segudang manfaat untuk kesehatan, salah satunya kulit. Banyaknya manfaat

Selengkapnya »
14 May 2022
Bahaya makanan manis bisa menyebabkan anak kecanduan gula dengan begitu terjadi permasalah kerusakan gigi, obesitas bahkan perubahan perilaku anak.
Gaya Hidup

Bahaya Makanan Manis untuk Anak-anak

Kabarmedik.com – Makanan manis yang mengandung banyak gula memang bisa diterima dengan mudah oleh lidah anak. Walaupun merupakan salah satu sumber energi, gula termasuk rendah

Selengkapnya »
12 May 2022
Mie Instan
Gaya Hidup

Bahaya Mie Instan Di Balik Kelezatannya

Kabarmedik.com – Mie instan tersedia dalam bentuk mie kering dan dilengkapi dengan bumbu beserta minyak sayur di dalamnya. Proses pengolahan yang terbilang mudah, menjadikan mie

Selengkapnya »
12 May 2022
Tentang Kami
Tentang Kami

KabarMedic.com merupakan media online yang menyajikan informasi dunia kesehatan untuk membantu memberikan solusi kesehatan kamu dan keluarga.

Kami menerima segala bentuk kerjasama berdasarkan kesepakatan keduabelah pihak.

Hubungi kami di: kabarmedik@gmail.com
Kontact: +62

Our Picks
Ads
Facebook Twitter Instagram
  • Tentang Kami
  • Events
  • Tim Kami
  • Iklan
  • Jobs
  • Alamat Kami
© 2022 KabarMedik.Com: Informasi Medis Terkini Manajemen Aceh Satu.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.