Kabarmedik.com – Penyakit jantung mengintai setiap orang, terlebih lagi Anda yang tidak bisa mengatur pola hidup dengan baik, termasuk pola tidur. Durasi waktu tidur juga penting untuk dapat terhindar dari risiko penyakit jantung. Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Primaya Hospital Bekasi Barat, dr Fachmi Ahmad M Sp.JP dalam webinar edukasi Primaya Hospital bertajuk Kesehatan Jantung dan Pembuluh Darah, Rabu (29/9/2021).
Ironis, Mahkamah Syariah Aceh Bebaskan Terdakwa Pemerkosa Anak Kandung
Setiap orang diwajibkan untuk tidak kurang beraktivitas, tetapi juga tidak boleh berlebihan hingga mengabaikan waktu istirahat. Dr Fachmi menjelaskan, istirahat dari segala aktivitas fisik yang melelahkan juga tetap harus dilakukan dan tidak boleh diabaikan. Sebab, kekurangan waktu beristirahat juga akan memicu tubuh mengalami kelelahan dan menyebabkan sakit.
Tubuh perlu beristirahat dengan durasi waktu tidur yang cukup untuk memulihkan semua organ, termasuk jantung, agar dapat kembali bekerja secara normal. “Kurang istirahat juga bisa memicu stres yang merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung,” kata dr Fachmi dalam webinar edukasi Primaya Hospital. Bahkan, banyak penelitian sudah menunjukkan bahwa kurang tidur dan pola tidur yang terganggu memiliki dampak serius terhadap kesehatan dalam jangka panjang, termasuk penyakit jantung. Dr Fachmi menegaskan bahwa kita tidak boleh menganggap sepele pola tidur yang tidak baik, karena risiko besar berpengaruh terhadap kesehatan jantung sangat mungkin terjadi.
Baca juga: Pandora Papers Menyeret Nama Putin, Ini Bantahan Pemerintah Rusia
Lantas, kapan dan berapa jam waktu tidur terbaik untuk menghindari risiko penyakit jantung? Tidur memberi kesempatan tubuh untuk memulihkan diri agar bisa berfungsi normal saat siang hari. Saat tidur, detak jantung menjadi pelan dan tekanan darah turun sehingga tekanan pada jantung berkurang. Bila tidur larut malam dan kurang tidur, beban kerja jantung terus bertambah dan bisa mengakibatkan kerusakan.
“Dalam sehari, setidaknya seseorang harus tidur 7 jam untuk mengurangi risiko penyakit kronis, termasuk masalah jantung,” tegasnya. Jika merasa tidak mungkin untuk melakukan tidur cukup 7 jam sehari dalam sekali tidur malam, Fachmi berkata, Anda bisa melakukannya dengan bertahap atau sistem mencicil hingga cukup total tidur sehari 7 jam tersebut. “Total jam tidur tersebut bisa dicicil dalam sehari. Misalnya siang tidur 2 jam, malam 5 jam. Tidurlah sesuai dengan kebutuhan. Tidak ada rumus pasti untuk waktu tidur,” ujarnya. Ia juga merekomendasikan agar seseorang harus bisa tidur dalam 15 menit setelah merebahkan diri, lalu bangun tanpa alarm pada pagi harinya dengan segar.
Sumber Artikel : kompas.com