Kabarmedik.com – Stres memang merupakan suatu kondisi mental, tapi dampaknya bisa merembet ke berbagai aspek kesehatan fisik, termasuk ke kesehatan rongga mulut. Ada beberapa gejala stres yang bisa dilihat dari kondisi rongga mulut Anda. Biasanya, keluhan di area mulut yang tidak jelas penyebabnya mungkin saja dipengaruhi oleh stres.
Gejala Stres Yang Bisa Dilihat Dari Kondisi Mulut
Stres bisa mengubah berbagai hal, mulai dari keseimbangan hormon hingga kesanggupan untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Tak ketinggalan, masalah rongga mulut juga bisa terdampak akibat stres.
Beberapa gejala stres yang bisa dilihat dari kondisi mulut, antara lain:
- Sariawan
Ada beberapa faktor yang bisa memicu timbulnya sariawan. Selain karena alasan mekanis, seperti tergigit atau terbentur sikat gigi, sariawan juga bisa muncul karena ketidakseimbangan hormon dan penurunan kekebalan tubuh atau imun.
Stres sendiri diketahui dapat menyebabkan perubahan hormon dan menurukan imun. Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan sariawan.
Sebuah penelitian dalam Journal of Oral Pathology & Medicine meneliti hubungan stres pada waktu kemunculan sariawan kambuhan, serta durasi sariawan terjadi. Penelitian tersebut menemukan bahwa sariawan biasanya akan muncul dalam waktu kurang lebih tujuh hari setelah kejadian pemicu stres terjadi.
- Mulut Kering
Mulut kering merupakan gejala stres lain yang bisa dilihat di rongga mulut. Kondisi ini bisa terjadi karena stres itu sendiri maupun efek samping obat yang dikonsumsi untuk meredakan stres.
Stres bisa mengubah keseimbangan hormon di tubuh yang kemudian memengaruhi kemampuan rongga mulut untuk memproduksi air liur atau saliva, sehingga mulut menjadi kering. Saat mulut kering, maka akan ada lebih banyak bakteri yang menumpuk di rongga mulut. Kondisi juga bisa membuat lidah menjadi lebih sensitif dan perih.
- Gigi Menggeretak (bruxism)
Bruxism atau kondisi gigi gemeretak saat tidur adalah gejala stres yang cukup sering terjadi, tapi jarang disadari. Biasanya, gangguan ini baru ketahuan saat kerusakan gigi maupun rongga mulut mulai terjadi. Saat gigi terus menggeretak atau bergesekan keras antara gigi atas dan bawah, lama-kelamaan akan menyebabkan permukaan gigi terkikis. Saat lapisan terluar gigi terkikis, maka akan timbul rasa ngilu.
Bruxism juga bisa menyebabkan sakit rahang. Pasalnya, gerakan yang konstan dan tekanan berlebih yang ada di rongga mulut membuat otot rahang menjadi terlampau lelah. Dampaknya, Anda jadi sulit membuka atau menutup rahang dan akan terasa nyeri saat menggigit atau mengunyah makanan.
- Gigi Berlubang
Stres bisa menyebabkan mulut kering, menurunkan sistem imun, dan membuat pengidapnya menjadi sulit melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk menjaga kebersihan diri. Ini adalah faktor-faktor yang bisa memicu munculnya gigi berlubang.
China Tuding AS Hanya Melebih-lebihkan Ancaman Rusia ke Ukraina
Saat mulut kering, risiko terjadinya gigi berlubang akan meningkat sebab bakteri yang biasanya tersapu dan dibersihkan oleh air liur menjadi bertumpuk. Stres juga membuat beberapa orang jadi malas bergerak atau berkegiatan, termasuk sikat gigi. Jarang sikat gigi tentu akan meningkatkan risiko gigi berlubang. Hubungan antara stres dan gigi berlubang juga bisa terjadi karena saat stres ada beberapa orang yang nafsu makannya naik dan cenderung lebih banyak mengonsumsi makanan manis yang tidak baik untuk kesehatan gigi.
- Penyakit Gusi
Penyakit gusi, seperti gusi bengkak atau radang gusi dan infeksi gusi juga bisa terjadi saat seseorang merasakan stres. Sama seperti penyakit mulut lain, radang gusi juga bisa disebabkan oleh menurunnya imun dan ketidakseimbangan hormon.
Radang gusi juga bisa terjadi pada orang yang tidak menjaga kebersihan mulut. Jika Anda merasa bahwa gusi tiba-tiba bengkak dan nyeri padahal tidak ada karang gigi atau penyebab lain, bisa jadi penyebabnya adalah stres.
Sumber: sehatq.com