Kabarmedik.com – Beberapa penelitian menunjukkan, pasien yang baru sembuh dari Covid-19 bisa terkena gejala reumatik, bahkan memicu penyakit reumatik kronis. Lalu, apakah post Covid dan reumatik tersebut memiliki keterkaitan atau hubungan? Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Reumatologi, RS Pondok Indah- Pondok Indah, Dr dr Rudy Hidayat Sp.PD-KR mengatakan, memang saat ini ada bahasan tentang kaitan penyakit reumatik dengan kondisi pascainfeksi Covid-19.
Beberapa kondisi penyakit reumatik yang dihubungkan dengan kondisi pasien post Covid, usai sembuh dari infeksi Covid-19 utamanya kelompok reumatik autoimun atau penyakit dengan penyebab autoimun. Namun perlu diketahui, penyakit reumatik adalah setiap gangguan yang melibatkan sistem organ muskuloskeletal (sendi, otot, tulang, dan struktur jaringan ikat) dan autoimun. Sedangkan, infeksi Covid-19 adalah penyakit infeksi oleh virus severe acute respiratory syndrome 2 (SARS-CoV-2) yang menimbulkan kelainan atau gangguan pada sistem organ pernapasan dan berbagai sistem organ lainnya.
Untuk Mengawal Penanganan Bencana Semeru Gubernur Jawa Timur Berkantor di Lumajang
Terkait hubungan post Covid dan penyakit reumatik, dijelaskan Rudy, berbagai laporan dari seluruh pelosok dunia, banyak mengungkapkan kondisi individu pasca infeksi Covid-19 ini. Dari data yang ada, ternyata lebih dari 50 persen pasien masih memiliki beberapa gejala gangguan muskuloskeletal yang menetap dalam jangka waktu yang cukup lama hingga 6-9 bulan setelah infeksi. Kondisi yang dikenal dengan post-covid syndrome atau long covid condition ini sangat mungkin juga disertai gangguan pada sistem organ yang lain, terutama paru dan jantung. Gejala long covid pada pasien post Covid sedikit berbeda dengan gejala gangguan penyakit reumatik sistem organ muskuloskeletal.
Berikut gejala penyakit reumatik di sistem organ muskuloskeletal pada pasien post Covid yang telah sembuh dari infeksi Covid-19.
- Kelemahan lengan
- Kelemahan tungkai
- Nyeri otot Nyeri sendi
- Kekakuan
- Bengkak dan kesemutan
- Keluhan fatigue atau kelelahan berlebihan
“Pasien-pasien yang mengalami keluhan-keluhan yang menetap ini bukan hanya pasien yang sebelumnya dengan infeksi Covid-19 sedang atau berat, tetapi juga pasien dengan infeksi yang ringan,” jelas Rudy dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (3/12/2021). Oleh karena itu, kata dia, ini menjadi tantangan tersendiri bagi para dokter dalam mengenali kondisi yang terjadi pada pasien tersebut.
Para dokter merasa cukup kesulitan untuk mengenali kondisi pasien sakit reumatik muskuloskeletal akibat infeksi Covid-19 sebelumnya, atau memang akibat kondisi kronis lainnya, termasuk reumatik autoimun yang memerlukan terapi jangka panjang. “Terapi pada kondisi post covid (long covid) ini lebih bersifat simtomatik dan rehabilitatif, baik dengan obat-obatan maupun dengan modalitas terapi fisik atau latihan fisik,” jelasnya. Dengan begitu, Rudy mengingatkan agar masyarakat atau siapa saja yang telah sembuh dari infeksi Covid-19 dan memiliki beberapa keluhan pascainfeksi, maka jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam atau dokter spesialis penyakit dalam konsultan reumatologi. Konsultasi dengan tenaga profesional ahli ini dibutuhkan sebagai bentuk upaya penanganan dini pada gejala long covid, dan dapat membantu mempercepat pemulihan pasien post Covid.
Sumber : Kompas.com
