Kabarmedik.com – Pengencer darah umumnya sangat diperlukan oleh orang dengan kondisi medis tertentu, seperti penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah, gangguan irama jantung seperti fibrilasi atrium, penggantian katup jantung, kelainan jantung bawaan (kongenital), deep vein thrombosis, emboli paru, dan orang yang berisiko mengalami penggumpalan darah setelah operasi.
Jenis Pengencer Darah yang Perlu Anda Ketahui
Pengencer darah umumnya terbagi dalam dua golongan obat, yaitu antiplatelet dan antikoagulan. Simak penjelasan detailnya berikut ini:
Enam Alat Berat di Workshop PUPR Tamiang Mangkrak, Biaya Pemiliharaan Hanya 180 Juta
- Antiplatelet
Antiplatelet merupakan golongan pengencer darah yang berfungsi dalam mencegah sel keping darah (trombosit) untuk saling menempel, sehingga tidak terbentuk gumpalan darah. Beberapa jenis obat pengencer darah golongan antiplatelet adalah:
-
- Aspirin
- Clopidogrel
- Ticagrelor
- Triflusal
- Ticlopidine
- Eptifibatide
- Antikoagulan
Antikoagulan merupakan golongan pengencer darah yang menghambat kerja dari faktor-faktor pembekuan darah, sehingga memperlambat proses pembentukan bekuan darah di tubuh Anda. Beberapa jenis obat pengencer darah golongan antikoagulan adalah:
-
- Warfarin
- Heparin
- Enoxaparin
- Fondaparinux
- Rivaroxaban
- Dabigatran
- Apixaban
Risiko Efek Samping Obat Pengencer Darah
Obat pengencer darah dapat menyebabkan efek samping pada beberapa orang. Perdarahan adalah efek samping yang paling umum dan bisa terjadi dalam bermacam-macam bentuk, seperti mimisan (epistaksis), gusi berdarah, kencing darah, buang air besar berdarah, perdarahan berlebih saat menstruasi maupun saat terluka, atau bahkan stroke hemoragik.
Beberapa risiko efek samping pengunaan obat pengencer darah lainnya meliputi:
- Nyeri perut
- Pusing
- Otot melemah
- Rambut rontok
- Ruam merah pada kulit
Untuk mengurangi risiko pendarahan setelah penggunaan obat pengencer darah, biasanya dokter akan membatasi aktivitas yang mudah terjadi benturan, misalnya olahraga sepakbola. Namun, Anda masih bisa melakukan olahraga yang aman seperti berjalan kaki, jogging, atau berenang. Selain berupa obat-obatan, pengencer darah juga dapat ditemukan pada bahan alami, seperti kunyit, jahe, kayu manis, cabe rawit, dan makanan sumber vitamin E. Meski begitu, Anda perlu ingat bahwa efek pengencer darah alami masih perlu diteliti lebih lanjut dan tidak disarankan untuk dikonsumsi bersama obat pengencer darah.
BACA JUGA : Medco E&P Gelar Program Pemberian Gizi Tambahan Masyarakat di Aceh Timur
Obat pengencer darah dapat berinteraksi dengan pengencer darah alami pada makanan atau dengan vitamin dan obat-obatan tertentu, sehingga meningkatkan risiko terjadinya efek sampingnya. Oleh sebab itu, jika Anda mengonsumsi pengencer darah, pastikan Anda rutin kontrol sesuai jadwal dan ikuti anjuran dokter mengenai aturan pemakaiannya. Bila Anda mengalami gejala efek samping muncul, segera kunjungi dokter karena kemungkinan dosis atau aturan pemakaian obat Anda perlu diturunkan.
Sumber: alodokter.com