Kabarmedik.com – Kelenjar ludah merupakan bagian penting yang berfungsi memproduksi air liur dalam rongga mulut. Lebih dari itu, kelenjar ludah juga turut andil dalam proses pencernaan. Kenali lebih jauh anatomi kelenjar ludah dan fungsinya, beserta penyakit yang mengganggu kerjanya.
Anatomi dan fungsi kelenjar ludah
Secara anatomi, terdapat dua bagian utama kelenjar air liur (saliva), yakni mayor dan minor.
- Kelenjar ludah mayor berpasangan
Bagian kelenjar ludah ini meliputi, kelenjar parotis, submandibularis, dan sublingualis. Ketiga kelenjar tersebut tersebut berpasangan dan merupakan kelenjar air liur utama. Secara berurutan, ketiganya terletak di bagian bawah mulut, di dekat gigi depan, dan di dalam pipi.
- Kelenjar ludah minor
Kelenjar ludah minor melapisi mukosa (selaput lendir) saluran aerodigestive atas dan keseluruhan mulut. Saluran aerodigestive atas adalah saluran yang menghubungkan antara mulut dan hidung (bernapas dan menelan).
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fungsi utama kelenjar ludah adalah menghasilkan air liur (ludah) di dalam rongga mulut. Tak hanya itu, beberapa fungsi lainnya, adalah:
-
- Melembapkan rongga mulut
- Melindungi gigi dan mulut dari infeksi dan pembusukan
- Pelumasan makanan untuk membantu proses pencernaan
- Pelumasan mukosa bukal untuk membantu proses berbicara dan mengecap rasa
Kelenjar ludah juga berperan dalam proses pencernaan makanan. Kelenjar ludah menghasilkan enzim pencernaan, yakni amilase yang fungsinya membantu memecah karbohidrat saat dikunyah di dalam mulut.
Karbohidrat ini nantinya akan diubah menjadi glukosa sederhana oleh amilase agar lebih mudah dicerna saat masuk ke saluran pencernaan (perut).
Tim Gabungan Amankan 5 Wanita dan 2 Laki Laki dalam Razia Penegakan Syariat Islam di Lhokseumawe
Kelenjar air liur yang membengkak biasanya dapat dilihat dengan kondisi pipi Anda yang membengkak pula. Hal ini karena kelenjar ludah terletak di sekitar pipi, di dalam rongga mulut.
Berbagai risiko penyakit kelenjar ludah
Sebagaimana bagian tubuh lainnya, kelenjar ludah juga tidak terlepas dari risiko penyakit.
Berikut ini beberapa penyakit kelenjar ludah yang umum terjadi.
- Infeksi virus dan bakteri
Beberapa infeksi virus, seperti flu, gondongan (mumps) atau parotitis, Epstein-Barr Virus, dan sitomegalovirus (CMV) dapat menyebabkan kelenjar ludah membengkak.
Selain itu, infeksi bakteri juga dapat menyebabkan kelenjar saliva Anda bermasalah. Ciri yang ditunjukkan pun serupa, seperti demam, kelenjar ludah yang membengkak, hingga sakit kepala.
Untuk infeksi kelenjar ludah akibat virus, tidak ada pengobatan khusus yang diberikan selain untuk meringankan gejalanya. Pada dasarnya, penyakit akibat virus, akan dapat sembuh sendiri dengan meningkatkan sistem imun dan perbanyak istirahat.
Sementara itu, cara mengobati infeksi kelenjar ludah yang disebabkan oleh bakteri, dokter biasanya akan memberikan antibiotik untuk membunuh bakteri. Dokter tidak akan memberikan antibiotik untuk infeksi yang disebabkan oleh virus.
- Sialadenitis
Melansir dari publikasi berjudul Anatomy, Head and Neck, Salivary Glands, sialadenitis adalah radang kelenjar ludah yang disebabkan oleh infeksi, paparan radiasi, alergi, hingga trauma. Sialadenitis juga dapat disebabkan oleh infeksi virus yang lebih dikenal dengan gondongan (mumps), terutama pada anak-anak.
Gejala sialadenitis yang paling umum antara lain nyeri di depan telinga, kelenjar air liur (parotis) membengkak, menggigil, sakit kepala, hingga demam.
- Sialolithiasis
Sialolithiasis adalah merupakan batu yang terbentuk di dalam kelenjar ludah. Kondisi ini juga menyebabkan kelenjar ludah bengkak.
Penyebab penyumbatan batu saliva ini belum diketahui dengan pasti. Namun, kelainan metabolisme kalsium, dehidrasi, perubahan pH akibat infeksi, dan xerostomia (mulut kering) kerap kali dikaitkan dengan pembentukan batu saliva.
Penyumbatan batu saliva menyebabkan rasa sakit, pembengkakan, peradangan kelenjar, hingga peningkatan air liur. Gejala yang serius, seperti munculnya nanah dan bau mulut kerap kali terjadi pada kondisi yang lebih parah.
Mengeluarkan batu saliva dapat menjadi salah satu cara mengobati pembengkakan kelenjar air liur akibat penyumbatan batu ini. Anda dapat mengonsumsi makanan yang asam untuk merangsang produksi air liur, sehingga dapat mendorong batu saliva keluar.
- Mukokel
Mukokel adalah benjolan kista ringan di rongga mulut yang disebabkan oleh cedera. Cedera atau robeknya kelenjar ludah mengakibatkan keluarnya musin (lendir) ke jaringan sekitarnya, sehingga menimbulkan gelembung atau benjolan kebiruan.
Mukokel yang terjadi pada kelenjar sublingual, disebut dengan ranula. Biasanya, lebih besar dibandingkan mukokel pada bagian lain. Meski begitu, sebagian besar kasus ranula tidak menimbulkan gejala.
- Tumor kelenjar ludah
Kelenjar ludah juga tidak luput dari kemungkinan pengaruh tumor, baik yang bersifat ganas (kanker), maupun yang bersifat jinak (non-kanker). Terdapat dua tumor yang biasanya menyerang kelenjar ludah, yaitu adenoma pleomorfik dan tumor Warthin.
Kedua tumor ini termasuk jinak. Bedanya, adenoma pleomorfik biasanya memengaruhi kelenjar parotis, submandibular, dan kelenjar ludah minor.
Sementara tumor Warthin biasanya memengaruhi kelenjar parotis dan dapat tumbuh di kedua sisi wajah.
- Kanker kelenjar ludah
Beberapa tumor yang tadinya bersifat jinak dapat berubah menjadi ganas atau kanker. Kanker kelenjar ludah terjadi akibat perubahan DNA dalam sel dan hal ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti paparan radiasi maupun karsinogen.
- Sindrom Sjogren
Sindrom Sjogren adalah penyakit autoimun kronis yang membuat sel-sel sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar ludah dan kelenjar penghasil kelembapan lain.
Kondisi ini menyebabkan mulut dan mata menjadi kering. Beberapa kasus menyebabkan pembesaran kelenjar ludah dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Kelenjar air liur yang membengkak biasanya dapat dilihat dengan kondisi pipi Anda yang membengkak pula. Hal ini karena kelenjar ludah terletak di sekitar pipi, di dalam rongga mulut.
Baca Juga : FLS2N Tahun 2021, Siswa Aceh Raih Medali Perunggu
Menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu cara yang efektif untuk mencegah berbagai penyakit, termasuk yang menyerang kelenjar ludah. Jangan lupa untuk rutin memeriksakan gigi dan mulut ke dokter setiap 6 bulan sekali.
Konsultasikan ke dokter jika pipi yang bengkak, disertai demam, menggigil, dan sakit kepala. Pasalnya, beberapa infeksi virus yang menyerang kelenjar ludah mungkin sangat menular sehingga Anda harus mencegahnya menularkan ke orang lain
Sumber : sehatq.com