Kabar Medik
  • Beranda
  • Covid-19
  • Info BPJS Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Tanya Dokter
What's Hot

Dahsyatnya Daun Binahong  Mampu Menjaga Kesehatan Kulit

14 May 2022

Bahaya Makanan Manis untuk Anak-anak

12 May 2022

Bahaya Mie Instan Di Balik Kelezatannya

12 May 2022
Facebook Twitter Instagram
Kabar Medik
  • Beranda
  • Covid-19
  • Info BPJS Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Tanya Dokter
Facebook Twitter Instagram
Kabar Medik
Home»Gaya Hidup»Masih Perlukah Orang Dewasa Minum Obat Cacing?

Masih Perlukah Orang Dewasa Minum Obat Cacing?

  • KabarMedik
  • November 13, 2021
  • 5:16 pm

Kabarmedik.com – Karena cacingan identik dengan penyakit anak-anak, minum obat cacing pun cenderung lekat dengan imej ‘anak-anak’. Padahal, cacingan juga sebenarnya bisa terjadi pada orang dewasa, lho. Kalau begitu apakah orang dewasa masih perlu minum obat cacing?

Pada kasus cacingan anak, dokter biasanya akan menganjurkan untuk minum obat cacing setidaknya 6 bulan sekali sebagai langkah pencegahan sekaligus pengobatan. Ketika orang dewasa terinfeksi cacing, tentu saja mengonsumsi obat cacing merupakan suatu keharusan. Sebab jika tidak diobati, cacingan dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti penyumbatan usus dan malabsorbsi nutrisi.

MA Cabut Izin Lahan PLTA Tampur-I, Masuk Kawasan Ekosistem Leuser

Apakah rekomendasi konsumsi obat cacing 6 bulan sekali sebagai upaya pencegahan juga diperlukan oleh orang dewasa? Jawabannya iya, bagi yang berisiko tinggi mengalami cacingan. Lalu, pertanyaan selanjutnya, siapa sajakah yang berisiko tinggi dan sebaiknya rutin minum obat cacing?

  1. Orang yang Bekerja di Tempat yang Rawan Cacing

Orang yang bekerja atau menghabiskan sebagian besar waktunya berada di tempat yang rawan cacing, seperti tanah liat, tanah gembur, dan pasir, memiliki risiko tinggi terinfeksi cacing. Terlebih jika aktivitas utamanya kerap membuat kulit berkontak langsung dengan tanah, seperti buruh bangunan, penggali tanah, peternak, dan petani.

  1. Orang yang Tinggal di Daerah Endemik Cacingan

Warga yang bermukim di lokasi endemik penyakit cacingan harus  mewaspadai penularan penyakit schistosomiasis dengan meminum obat cacing. Schistosomiasis, atau demam keong, adalah infeksi parasit akut dan kronis yang disebabkan oleh cacing Schistosoma japonicum. Di Indonesia, cacing ini ditemukan endemik sejak 2008 di dua daerah di Sulawesi Tengah, yaitu di Dataran Tinggi Lindu dan Dataran Tinggi Napu.

Schistosomiasis umum terjadi di di daerah tropis dan subtropis, khususnya di masyarakat daerah pinggiran atau pedalaman tanpa akses ke air minum bersih dan fasilitas sanitasi yang memadai. Penularan terjadi ketika pengidap schistosomiasis mencemari sumber air tawar dengan feses mereka yang mengandung telur parasit yang kemudian menetas di dalam air.

  1. Orang yang Tinggal di Lingkungan Kumuh

Infeksi cacing lebih rawan terjadi pada tempat-tempat beriklim hangat dan lembap, seperti pada lingkungan kumuh dengan fasilitas sanitasi yang tidak memadai, misalnya bantaran kali. Tanah pada lingkungan seperti ini juga memiliki kemungkinan terkontaminasi oleh feses dari orang yang terinfeksi cacingan saat ia buang air besar di kali atau ketika kotoran manusia digunakan sebagai pupuk.

Baca Juga : Tanah Longsor di Bener Meriah: 21 Rumah Rusak, 3 Jembatan Putus

Orang yang tinggal di daerah seperti ini berisiko tinggi terinfeksi cacing jika tanah yang terkontaminasi dengan kotoran manusia memasuki mulut mereka, atau jika mereka makan sayur, daging, atau buah yang tidak dicuci bersih, dikupas dengan baik, atau dimasak hingga matang.

  1. Orang yang Kurang Memperhatikan Kebersihan Makanan

Kebiasaan mengonsumsi buah atau sayur yang tidak dicuci bersih, terkupas dengan baik, atau dimasak hingga benar-benar matang, akan membuat risiko infeksi cacing meningkat. Selain itu, orang yang hobi mengonsumsi daging babi dan daging sapi yang tidak dimasak matang juga memiliki risiko tinggi untuk terkena cacingan.

Bagaimana Aturan Minum Obat Cacing Bagi Orang Dewasa?

Sebagai upaya pencegahan, jika kamu merasa termasuk orang yang memiliki risiko tinggi terinfeksi cacing, mengonsumsi obat cacing secara rutin (setidaknya 6 bulan sekali) perlu dilakukan. Dosis obat cacing termasuk dosis tunggal, sehingga tidak akan memunculkan efek samping berat setelah minum obat meski tubuh tidak memiliki cacing.

Jika kamu merasa bukan termasuk golongan yang berisiko tinggi, dan sudah menerapkan gaya hidup sehat dan bersih, seperti selalu mencuci buah dan sayur hingga bersih, memasak daging hingga matang, dan rajin mencuci tangan, kamu bisa mengubah dosis minumnya menjadi satu tahun sekali.

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: halodoc.com 

Post Views: 214
PrevSebelumnyaBisakah Penyakit Akalasia Disembuhkan?
SelanjutnyaKIS Diterbitkan untuk Seluruh Segmen Peserta JKNNext
Rubrik ini diasuh oleh dr. Liza Fathia. Bagi yang ingin berkonsultasi, baik tengtang kesehatan fisik dan psikis, dapat mengirimkan pertanyaan melalui form dibawah ini.

"Setiap informasi dan data yang anda berikan menjadi kerahasiaan pasien sesuai dengan undang-undang yang berlaku."

Ingin Berkonsultasi?

Informasi Lainnya
  • Dahsyatnya Daun Binahong  Mampu Menjaga Kesehatan Kulit
  • Bahaya Makanan Manis untuk Anak-anak
  • Bahaya Mie Instan Di Balik Kelezatannya
  • Jenis Makanan untuk Meredakan Flu
  • Obat Batuk Berdahak yang Aman Dikonsumsi
Daun binahong
Gaya Hidup

Dahsyatnya Daun Binahong  Mampu Menjaga Kesehatan Kulit

Kabarmedik.com – Daun binahong terkenal sering dijadikan bahan ramuan berbagai obat alami. Pasalnya, daun binahong menyimpang segudang manfaat untuk kesehatan, salah satunya kulit. Banyaknya manfaat

Selengkapnya »
14 May 2022
Bahaya makanan manis bisa menyebabkan anak kecanduan gula dengan begitu terjadi permasalah kerusakan gigi, obesitas bahkan perubahan perilaku anak.
Gaya Hidup

Bahaya Makanan Manis untuk Anak-anak

Kabarmedik.com – Makanan manis yang mengandung banyak gula memang bisa diterima dengan mudah oleh lidah anak. Walaupun merupakan salah satu sumber energi, gula termasuk rendah

Selengkapnya »
12 May 2022
Mie Instan
Gaya Hidup

Bahaya Mie Instan Di Balik Kelezatannya

Kabarmedik.com – Mie instan tersedia dalam bentuk mie kering dan dilengkapi dengan bumbu beserta minyak sayur di dalamnya. Proses pengolahan yang terbilang mudah, menjadikan mie

Selengkapnya »
12 May 2022
Tentang Kami
Tentang Kami

KabarMedic.com merupakan media online yang menyajikan informasi dunia kesehatan untuk membantu memberikan solusi kesehatan kamu dan keluarga.

Kami menerima segala bentuk kerjasama berdasarkan kesepakatan keduabelah pihak.

Hubungi kami di: kabarmedik@gmail.com
Kontact: +62

Our Picks
Ads
Facebook Twitter Instagram
  • Tentang Kami
  • Events
  • Tim Kami
  • Iklan
  • Jobs
  • Alamat Kami
© 2022 KabarMedik.Com: Informasi Medis Terkini Manajemen Aceh Satu.

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.