Kabarmedik.com – Water birth, adalah salah satu metode persalinan yang bisa dipilih oleh calon ibu dan kini kian populer. Dalam metode ini, ibu akan melahirkan bayi di kolam atau bak khusus yang berisi air hangat. Banyak yang percaya, proses melahirkan water birth ini memang dipercaya dapat mengurangi stres persalinan dan mengurangi komplikasi janin. Melahirkan dengan metode ini juga disebut minim trauma dan lebih tidak sakit dibandingkan dengan metode melahirkan normal biasa. Tapi benar enggak, ya?
Terungkap, Pelaku Pembunuhan Guru di Aceh Barat Ternyata Tetangga Korban
Benarkah Melahirkan dengan Metode Water Birth Lebih Tidak Sakit?
Metode water birth ternyata memang diketahui dapat mengurangi rasa sakit saat bersalin. Namun bukan tidak sakit sama sekali ya, Moms.
Hal ini dijelaskan di laman resmi American Pregnancy Association (APA), organisasi nirlaba yang berkomitmen untuk mempromosikan kesehatan kehamilan melalui pendidikan, dukungan, advokasi, dan kesadaran masyarakat.
Masih mengutip APA, metode ini juga dapat mengurangi penggunaan obat pereda nyeri. Seperti mengurangi kebutuhan ibu akan epidural atau pereda nyeri tulang belakang lainnya.
Baca Juga : Anak Gajah dengan Belalai Putus Akhirnya Mati dalam Perawatan
Sementara American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) melansir, berendam dalam air pada tahap pertama persalinan juga dapat membantu mempersingkat durasi persalinan. Selain itu, ibu yang melakukan water birth juga memiliki kecemasan yang lebih sedikit.
Meski demikian, metode water birth ini tetap memiliki sederet risiko, Moms. ACOG juga tidak merekomendasikan water birth pada ibu yang memiliki kehamilan berisiko, bayi sungsang, masalah air ketuban, dan sebelumnya pernah melakukan operasi caesar.
Itu lah kenapa, ibu perlu berkonsultasi dulu dengan bidan atau dokter jika ingin melahirkan dengan metode water birth. Bersama bidan atau dokter, ibu bisa menimbang kelebihan, kekurangan serta semua risikonya demi keselamatan diri sendiri maupun bayi di dalam kandungan.
Sumber: sehatq.com