Kabarmedik.com – Bila menemukan pasien yang tidak sadarkan diri, periksa gerakan dada untuk melihat penderita bernapas atau tidak. Kemudian periksa denyut nadi di leher. Bila penderita tidak bernapas dan tidak ada denyut nadi, berarti ia mengalami henti jantung. Segera panggil bantuan dan lakukan CPR. Bila tidak dapat melakukan CPR, segera cari orang yang dapat melakukannya. Jika tersedia, gunakanlah alat kejut jantung otomatis (AED) sesuai petunjuk, hingga petugas medis datang.
Setelah petugas medis datang dan penderita masih belum sadar, pernapasan dan denyut nadinya akan diperiksa kembali. Bila jantung penderita masih belum berdetak, tim medis akan melakukan CPR dan memberikan kejut listrik selama perjalanan ke rumah sakit. Henti jantung mendadak yang terjadi di rumah sakit biasanya termasuk dalam kode biru. Setelah jantung kembali berdetak, penderita perlu mendapat perawatan di ruang rawat intensif (ICU). Bila diperlukan, akan dipasang alat bantu napas. Dokter akan melakukan penanganan lanjutan untuk mencegah terjadinya kembali henti jantung mendadak, sekaligus menanganani penyebabnya.
Berikut ini adalah rangkaian tindakan pengobatan yang dapat diberikan oleh dokter jantung untuk mencegah henti jantung terjadi kembali:
- Obat-obatan
Dokter akan memberikan obat-obatan saat penderita stabil hingga jangka panjang, tergantung kondisi pasien. Misalnya, pasien akan diberikan obat antiaritmia untuk mengatasi gangguan irama detak jantung.
- Implan alat kejut jantung (ICD)
ICD akan ditempel di dalam dada sebelah kiri untuk mendeteksi irama jantung dan secara otomatis memberikan kejut listrik saat diperlukan.
- Pemasangan ring jantung (angioplasti koroner)
Dokter akan membuka sumbatan pada pembuluh darah arteri jantung dan memasang ring untuk menjaga pembuluh darah tersebut tetap terbuka.
- Ablasi jantung (radiofrequency catheter ablation)
Prosedur ablasi jantung dilakukan untuk menghambat jalur arus listrik pada jantung yang menyebabkan aritmia.
- Operasi bypass jantung
Pada operasi bypass jantung dokter akan memasang pembuluh darah baru pada jantung, sebagai jalan alternatif pembuluh darah yang tersumbat.
- Operasi perbaikan jantung atau corrective heart surgery
Prosedur ini dilakukan untuk memperbaiki kelainan jantung bawaan, atau memperbaiki dan mengganti katup jantung yang rusak.
Selain pengobatan dan operasi, dokter juga akan meminta pasien untuk mengubah pola makan sekaligus berolahraga secara teratur, sesuai kondisi kesehatannya.
BACA JUGA : Pasar Modal Indonesia Tutup Tahun 2021 dengan Optimisme dan Prestasi
Pencegahan Henti Jantung Mendadak
Henti jantung mendadak dapat terjadi pada siapa pun, baik yang memiliki riwayat penyakit jantung ataupun tidak, meskipun orang yang memiliki penyakit jantung lebih rentan untuk mengalaminya. Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya henti jantung mendadak, lakukanlah gaya hidup yang baik bagi kesehatan jantung, seperti:
- Tidak merokok.
- Menjaga berat badan ideal.
- Menghindari konsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi garam.
- Berolahraga secara teratur.
- Mengelola stres dengan baik.
- Menghindari konsumsi minuman beralkohol.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.