Kabarmedik.com – Setiap ibu pasti ingin memberikan yang terbaik bagi sang buah hati, termasuk dalam hal menyusui. Terkadang ibu khawatir bayi tidak mendapat cukup nutrisi karena ASI yang dihasilkan encer. Padahal, anggapan ini keliru. Kenali lebih jauh mengenai penyebab ASI encer dan cara mengatasinya berikut ini.
Kenapa ASI encer?
Beberapa ibu mungkin menghasilkan ASI encer di awal proses menyusui. Hal ini normal terjadi. Nantinya, konsistensi ASI akan berubah seiring proses menyusui. ASI encer di awal menyusui dikenal dengan istilah foremilk. Seiring berjalannya proses menyusui, ASI encer ini akan berubah lebih kental atau disebut dengan hindmilk.
Lalu, timbul pertanyaan, apakah ASI encer lebih bagus? ASI encer tetap bagus untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Ibu tidak perlu khawatir, karena buah hati Anda akan tetap merasa kenyang dan nutrisinya terpenuhi, sekalipun ASI encer. Perbedaan yang mendasar antara foremilk dan hindmilk adalah kandungan lemak dan laktosa di dalamnya. Hindmilk lebih kental karena mengandung lemak dan kalori lebih banyak. Sedangkan, kandungan foremilk lebih rendah lemak, rendah kalori, dan tinggi laktosa.
Meski demikian, baik ASI encer maupun kental sama-sama berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan si kecil. Bukan berarti keduanya adalah jenis ASI yang berbeda. Payudara Anda tetap menghasilkan ASI yang sama. Hanya saja kandungan lemaknya yang akan berubah seiring waktu. ASI encer pada masa awal menyusui disebabkan oleh bagian lemak susu menempel pada sel di masa awal. Sementara, bagian susu yang lebih berair bergerak mendekati puting. Inilah sebabnya ASI Anda akan terasa encer di awal.
Bahaya ASI encer terus-menerus
Idealnya, ada keseimbangan antara konsistensi ASI encer dan kental. Jika ASI encer terjadi terus-menerus, hal ini juga tidak baik bagi bayi. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, ASI encer memiliki lebih banyak kandungan laktosa di dalamnya. Jika payudara terlalu sering menghasilkan ASI encer akan menyebabkan kelebihan laktosa pada bayi atau disebut dengan lactose overload.
Kondisi ini paling sering terjadi ketika jeda waktu menyusui terlalu lama atau ibu memiliki masalah dalam produksi ASI. Terlalu banyak laktosa dan kurangnya lemak bisa memengaruhi pencernaan bayi. Dalam hal ini, bayi bisa mengalami ketidaknyamanan pencernaan, perut bergas, dan perubahan feses bayi.
Cara mengatasi ASI encer
Penelitian terdahulu dalam International Breastfeeding Journal menyatakan bahwa kandungan lemak dalam ASI akan semakin banyak jika payudara semakin dikosongkan.
Artinya, semakin banyak ASI dikeluarkan, semakin tinggi pula jumlah lemak pada ASI yang dihasilkan. Dengan kata lain, ASI akan semakin mengental. Itulah sebabnya, jeda waktu yang terlalu panjang antar sesi menyusui meningkatkan produksi ASI foremilk yang lebih encer. Jadi, salah satu cara mengentalkan ASI atau mengatasi ASI encer adalah dengan meningkatkan frekuensi menyusui atau memompa ASI.
BACA JUGA: Aktivis Perempuan Sebut Tren Kekerasan Seksual di Aceh Terus Meningkat
Jika dirangkum, beberapa cara mengatasi ASI encer sekaligus meningkatkan produksi ASI antara lain:
- Lebih sering memberikan ASI, yaitu sekitar 8-12 kali sehari
- Meningkatkan durasi menyusui
- Jangan terburu-buru beralih dari payudara kanan atau kiri
- Sering-sering mengubah posisi menyusui, seperti berbaring menyamping atau bersandar
- Hindari memberikan susu formula pada 6 bulan pertama
- Makan makanan bergizi seimbang, terutama yang kaya akan protein, zat besi, dan kalsium
- Minum yang cukup
- Hindari alkohol dan kafein
- Hidari stres
- Hindari memberikan dot yang bisa mengakibatkan “bingung puting”
- Mempelajari cara menyusui yang benar
- Mengevaluasi berat badan bayi secara berkala
Sumber: Sehatq.com